Pengalaman Menjengkelkan dengan Jasa Pengiriman ESL Express
Belanja online saat ini merupakan hal yang paling umum untuk mendapatkan barang impian. Didukung dengan banyaknya bisnis e-commerce dan banyaknya platform media sosial yang bisa dijadikan tempat untuk jual beli.
Dari sekian banyak penyedia jasa jual beli online saya kira Lazada yang sering saya gunakan untuk berbelanja, dengan berbagai keuntungan yang ada saya sering kali memilih Lazada dibanding dengan yang lain.
Akan tetapi disini saya tidak berbagi pengalaman tentang belanja di Lazada. Saya cuma ingin berbagi pengalaman tentang jasa pengiriman partner Lazada yang akan saya tulis disini yaitu ESL Express (Eka Sari Lorena).
Singkat cerita setelah mencari dan memilah barang di Lazada saya tertarik untuk membeli barang, lalu saya checkout barang di keranjang belanja Lazada dan membayar lewat Hellopay di Indomaret, alasannya biar ga ribet n ga perlu upload hasil pembayaran.
Pembayaran sudah dikonfirmasi oleh Hellopay dan Lazada, selanjutnya saya menunggu barang dikirim. Selang beberapa waktu ada notifikasi di email saya bahwa barang yang saya pesan telah dikirimkan dengan menggunakan jasa pengiriman ESL Express. Baru denger sih, mungkin karena belum pernah menggunakan jasa pengiriman tersebut jadi agak menghuleng, akan tetapi ya sudahlah toh di Lazada tidak bisa memilih jasa pengiriman yang diinginkan ya terima saja.
Empat hari kemudian saya menerima sms yang isinya:
"Pak ada paket dari Lazada, nanti ketemuan depan pasar Limbangan nanti sore".
saya kira cuma orang iseng, tapi dia langsung menelpon ketika saya membalas smsnya yang ternyata dia adalah kurir dari ESL, tumben ada kurir ngajak ketemuan, padahal kurir lain macam JNE, TIKI, JNT, malah dari luar negeri pake LWE itu paketnya diantar langsung ke rumah.
Posisi saya kebetulan di Garut Kota, kalau dihitung jarak sekitar 35 Km, kalau dari alamat tujuan sekitar 15 Km, (kebayang kalo posisi alamat tujuan di Bungbulang...) saya nanya "emang tidak bisa langsung dikirim ke alamat tujuan pak?
Jawabannya menyakitkan "Saya CAPE pak, saya sudah mengirim 200 paket, lagian tinggal satu lagi paket untuk bapak" intinya si oknum kurir ini MALAS dan TIDAK PROFESIONAL dalam bekerja.
Akhirnya supaya tidak panjang permasalahan barangnya dititip di saudara yang kebetulan kerja di Limbangan,
Point yang didapat dengan jasa kurir ESL Express atas kejadian ini:
- Jalur pengiriman harus sesuai dengan keinginan kurir bukan alamat tujuan pengiriman
- Seenaknya memilih tempat yang diinginkan kurir supaya cepat habis paket yang dibawanya
- Jalur pengiriman harus mengikuti jalan nasional dan jalan provinsi, kalau masuk jalan kabupaten (meskipun pinggir jalan) dijamin akan seperti yang saya alami.
- kita harus dobel ongkos kirim (maksudnya selain membayar ongkos kirim untuk barang, juga untuk mengambil barang ditempat yang ditentukan oleh oknum kurirnya)
Saran untuk ESL:
- supaya memperhatikan kenyamanan dan keamanan barang yang dikirim lewat ESL
- supaya menindak oknum kurir yang seenaknya dalam bekerja
- kurirnya diberi pemahaman wilayah pengiriman agar bisa memahami peta wilayah.
Kita sama-sama mencari nafkah di jalan, saling menghormati dan menghargai adalah hal yang harus selalu dijunjung tinggi dalam bisnis, supaya bisa berkembang dan menjadi yang terbaik.
No comments: