Apakah Adaptasi Itu? Ini Penjelasan dan contohnya
Adaptasi mengacu pada proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme. Penyesuain dua arah seperti ini perlu agar semua bentuk kehidupan dapat bertahan hidup termasuk manusia.
Adaptasi adalah ciri-ciri anatomi, psikologi, dan tata kelakuan yang dimiliki, yang mendukung ketahanan hidup organisme dalam lingkungan khusus tempat organisme tersebut umumnya ditemukan.
Bagaimana Manusia Beradaptasi?
Manusia beradaptasi melalui medium kebudayaan pada waktu mereka mengembangkan cara-cara untuk mengerjakan sesuatu dengan sumber daya yang mereka temukan dan juga dalam batas-batas lingkungan tempat mereka hidup. Di daerah-daerah tertentu, orang yang hidup dalam lingkungan yang serupa cenderung saling meniru kebisaaan, yang tampaknya berjalan baik di lingkungan itu.
Adaptasi seperti apakah yang telah dicapai oleh manusia sepanjang sejarahnya yang berabad-abad itu?
Berburu dan meramu adalah tipe adaptasi manusia yang tertua dan paling mendasar. Kita berhutang budi pada unsur-unsur organisasi sosial yang penting seperti pembagian pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, pembagian pangan, dan pangkalan sebagai pusat kegiatan sehari-hari dan tempat melaksanakan pembagian pangan. Adaptasi yang sangat berbeda, yang meliputi pertanian dan pemeliharaan binatang, mulai berkembang di beberapa bagian dunia antara sembilan dan sebelas ribu tahun yang lalu.
Proses adaptasi menghasilkan keseimbangan yang dinamis antara kebutuhan penduduk dan potensi lingkungannya. Sebuah gambaran tentang proses ini tampak dalam kasus suku bangsa Tsembaga di pegunungan Papua, yang terutama hidup dari hortikultura yaitu pemeliharaan tanaman yang dikerjakan dengan menggunakan peralatan yang sederhana seperti tongkat penggali atau cangkul. Meskipun mereka juga memelihara babi, mereka hanya memakannya dalam keadaan sakit, luka, peperangan atau pada waktu perayaan. Pada waktu-waktu seperti itu, babi dikorbankan kepada arwah para leluhur, dan dagingnya dimakan dalam upacara oleh orang-orang yang ikut serta dalam upacara itu. (Ini menjamin adanya persediaan protein berkualitas tinggi pada saat orang sangat membutuhkannya).
Pada jaman prakolonial, suku Tsembaga dan tetangganya terikat dalam suatu lingkungan kurban babi yang unik, yang menandai berakhirnya permusuhan antar kelompok. Berkali-kali timbul permusuhan karena sejumlah tekanan ekologis dimana babi merupakan faktor yang penting. Karena dalam keadaan normal hanya sedikit sekali babi yang disembelih sedangkan kebutuhan makannya banyak, maka babi dengan cepat sekali dapat "memakan habis" kampung halaman suatu kelompok lokal. Perlunya memperluas produksi pangan untuk keperluan babi yang memberi kewibawaan, tetapi yang selalu lapar itu, sangat membebani tanah yang paling cocok untuk pertanian. Oleh karena itu, apabila kelompok yang satu telah mengusir kelompok yang lain dari tanahnya, permusuhan berhenti, dan penduduk baru itu merayakan kemenangan dengan pesta babi. banyak babi disembelih, dan dagingnya dinikmati bersama oleh kelompok-kelompok yang bersekutu. Bahkan sekalipun tidak ada permusuhan kadang-kadang diadakan juga perayaan, yakni apabila populasi babi telah menjadi sulit dikendalikan, misalnya setiap 5 tahun sampai 10 tahun, tergantung dari sukses kelompok di bidang pertanian. Dengan demikian, lingkaran berperang dan perayaan memelihara keseimbangan diantara manusia, tanah dan binatang.
No comments: