Header Ads

The Best Traffic Exchange

Persekusi: kata baru ketidakadilan

Beberapa minggu ini kita sering dihadapkan dengan sajian berita baik TV, radio, media cetak, dan online tentang adanya intimidasi terhadap seseorang oleh kelompok. Ada banyak orang "korban" intimidasi yang belakangan dilindungi bahkan diistimewakan karena seakan menjadi individu yang tersiksa dan teraniaya.

Kita memang tidak setuju dengan adanya persekusi itu, akan tetapi berdasarkan penyebab dan fakta dilapangan kita menemukan hal yang menjadi alasan orang-orang melakukan persekusi ini. Dimulai dari penghinaan individu, kelompok, agama, kitab suci, bahkan tuhan.

Aneh memang, ketika para pelaku penghinaan ini disebut korban persekusi bahkan dilindungi oleh aparat dan ormas. Entah apa yang ada dipikiran mereka, seakan penghinaan tersebut diatas itu adalah kebebasan berekspresi seperti yang disebutkan sebuah organisasi kebebasan berekspresi Asia Tenggara.

Seandainya penghinaan itu ditujukan kepada organisasi tersebut atau ke aparat dan ormas tersebut niscaya mereka akan membabi buta mencari-cari dan segera menangkap orang yang menghina tersebut.

Seperti kata seorang teman, "kita lebih suka menilai asap daripada ingin tahu dari api yang mana asap itu berasal".

Wallahu alam ☺

No comments:

Powered by Blogger.